Resensi Buku Non-Fiksi







Judul Buku            : Laku Prihatin

Nama Pengarang  : Imam Budhi Santosa

Nama Penerbit     : Memayu Publishing

Kota Terbit          : Yogyakarta

Ketebalan Buku   : 202 hal

Tahun Terbit         : 2011

Nomor Edisi          : 978-602-971-587-3



     Dunia manusia jawa kental dengan tirakat. Sampai-sampai ada beragam jenis praktik laku tirakat (prihatin) yang biasa kita dengar dari aktivitas orang Jawa. Puasa mutih, ngrowot, kungkum, pati geni, wungon, tapa mbisu, dan lainnya. Bahkan, sebenarnya hal-hal yang tidak secara wadah bersifat ritual simbolis, semisal saja nyantrik, menunda kesenangan, berpantang, serta mengendalikan akhlak dan perilaku. Semua itu selalu dimaknai sebagai laku prihatin.

      Jika membaca kisah-kisah dalam cerita babad, pewayangan, ataupun sejarah Jawa, aktivitas laku prihatin banyak tergambar yang dijalankan gambarannya lewat para tokoh didalamnya. Bagaimana Ki Ageng Giring menjalani tirakat bertahun-tahun agar anak turunnya memperoleh wahyu kedhaton sebagai penguasa Tanah Jawa. Bagaimana Lokajaya bertapa di pinggir kali bertahun-tahun untuk menunggu kedatangan kembali Sunan Bonang, hingga di belakang hari mantan berandal itu yang dikenal dengan sebuat Sunan Kalijaga. Dalam pewayangan, kisah pandawa di hutan Kamiyaka dapat dilihat sebagai proses laku prihatin yang panjang dan berat. Bahkan dalam masa jauh lebih modern, kita mengenal kisah tirakat Jendral Sudirman yang bergerilya dalam kondisi sakit berat, untuk memperjuangkan kemerdekaan bangsa

        Laku Prihatin adalah semacam investasi menuju kesuksesan. Maka bagi orang Jawa, laku prihatin tidak dikerjakan asal-asalan, insidental, sehari dua hari, tetapi sepanjang hidup. Selama hidup, manusia Jawa mengolah cita-cita berlandaskan laku prihatin yang tidak pernah berhenti. Karena konsep investasi yang dijalankan bukan investasi instan dan sukses yang didambakan adalah sukses dalam pemaknaaan yang jauh lebih luas dan mendalam

       Penulis buku Laku Prihatin ini yaitu  Iman Budhi Santosa lahir di Magetan pada tahun 1948. Bersama Umbu Landu Paranggi cs. Mendirikan Persada Studi Klub ( Komunitas Penyair Muda di Malioboro ) pada tahum 1969. Menulis sastra dan kebudayaan dalam dwi bahasa, Indonesia dan Jawa. Selain menyalurkan banyak karya yang dipublikasikan di media massa pun dan daerah, ia juga menulis belasan buku, baik sastra maupun kajian budaya. Diantaranya Barong Kertapati ( 1976) , Profesi Wong Cilik ( 1999 ) , Talipati ( 2003 ) , Dunia Batin Orang Jawa ( 2007 ) , dan masih banyak lagi. Kini ia tinggal di Yogyakarta

      Kelebihan buku ini menurut saya pribadi adalah menggunakan bahasa yang lugas dan mudah dipahami. Serta penulis menjelaskan secara menyeluruh dalam penyampaiannya, si pembaca dapat berimajinasi/membayangkan hal-hal yang dijelaskan. Semua hal yang disampaikan dapat kita pahami dengan mudah, dikarenakan si penulis buku ini menerangkan secara detail disetiap pembahasannya.
Kekurangan buku yang berjudul “Laku Prihatin” ini menurut saya adalah kurangnya gambar-gambar yang disajikan. Masih menggunakan kertas buram, serta buku ini memudahkan para pembaca untuk mudah bosan didalam membaca.

       Buku ini cocok untuk pembaca yang ingin menambah wawasan terutana bagi kalangan mahasiswa, siswa smk/sma , dan bahkan para profesional pun juga dapat membaca buku ini. Jika tertarik untuk membaca buku ini, anda dapat meminjamnya di Perpustakaan UNY atau juga bisa mengunjungi http://library.uny.ac.id/sirkulasi/index.php?search=search&keywords=laku+prihatin

Comments